4 Faktor Besar dari Keluarga yang Mempengaruhi Kepribadian Anak
“Hey Gen’Z”
Keluarga adalah dasar dari kehidupan bermasyarakat khususnya dalam mengatur, menjaga, dan membentuk suatu karakter dari setiap masing-masing angota keluarga. Ayah adalah ketua dari setiap keluarga, ayah memiliki kendali penuh dan tanggung jawab dalam kehidupan keluarga mulai dari permasalahan ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan karakter dari keluarga itu sendiri. Selain dari ayah, Ibu menjadi pondasi dari suatu keluarga dalam mendidikan anak baik norma-norma yang berlaku sesuai dengan agama dan budaya, sehingga ibu juga memiliki peran dalam mempengaruhi karakteristik pada anak.
BACA JUGA: Dampak Sosial Media bagi Kesehatan Mental
Faktanya, kepribadian anak tidak selalu
bergantung pada pola dan cara mengasuh dari ayah dan ibu. Namun, faktor-faktor dalam
kehidupan di sekitar anak berupa Lingkungan sosialnya, sekolah, interaksi
dengan teman-temannya hingga Permasalahan Internal di dalam Keluarga. Permasalahan
keluarga bisa meliputi ekonomi, sosial, mental dan perbedaan pendapat, pada
setiap keluarga memiliki permasalahannya masing-masing sehingga menciptakan
kebiasaan pada semua anggota keluarga dengan karakteristik yang khas. Oleh
sebab itu, kamu perlu tau 4 Faktor besar
dalam keluarga yang memperngaruhi Kepribadian Anak.
1. Tingkat
Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi keluarga dari suatu
masyarakat sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan kesejahteraan anggota
keluarga. Berdasarkan beberapa penelitian mengenai pengaruh dari tingkat
kesejahteraan keluarga terhadap kepribadian anggotanya yaitu menuntut para
anggotanya untuk bisa hidup apa adanya, sederhana dan memilih-milih harus
sesuai isi dompet dan kebutuhan. Sehingga tidak heran, pada anak-anak yang
berada dalam keluarga lemah di ekonomi cenderung lebih memilih mencari uang
pada usia muda dan rela menunda pendidikan, sehingga tekanan mencari nafkah
pada anak ini akan berdampak dari kepribadian anak itu sendiri dalam kehidupan
bersosialisasi.
2. Pendidikan
Pendidikan adalah proses
pembelajaran untuk melakukan perubahan sikap, wawasan dan tata krama dari
seorang anak. Pendidikan sering sekali diartikan bukan hanya dalam proses
menuntut ilmu secara formal, namun usaha dalam membina dan membimbing
kepribadian sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga, tingkat
pendidikan dalam berkeluarga akan mempengaruhi cara mengasuh dari orang tua. Pada
orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah akan kesulitan dalam
mengasuh anak sebab kurangnya pemahaman mengenai tata krama dan norma yang
berlaku di masyarakat dan akhirnya akan menciptakan pola asuh yang kurang baik serta
akan menghasilkan kepribadian sang anak yang buruk.
BACA JUGA: Waspada!! Bahaya dari Menunda Sarapan
3. Emosional
dan Karakter

Emosional dan Karakter adalah bentuk
keseluruhan sikap, ekspresi, dan tempramer pada seseorang. Sikap,
ekspresi dan tempramer tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan
kepada situasi tertentu.Setiap kita memiliki kecenderungan emosional yang keluar
terus menerus secara konsisten dalam berbagai situasi sehingga akan menciptakan
ciri khas atau karakter khusus. Emosional
dan karakter orang tua menjadi pondasi dasar dalam mengajarkan pada anak untuk
berekspresi, pada orang tua yang memiliki emosional dan karakter yang kuat akan
menjadi sangat emosi, kejam dan tidak segan untuk menghukum keras anaknya, bahkan hukuman yang sering diberikan
berupa kekerasan fisik dan psikis. Sikap ini akan menciptakan anak yang
tertutup, takut untuk mencoba hal baru, takut akan kegagalan dan kesalahan,
hingga bisa menjadi seorang anak yang lebih kuat dan keras emosionalnya dari
orang tuanya. Namun, pada orang tua yang bisa mengontrol emosi dan sikap pada
anaknya dimana disaat orang tua sedang
marah akan lebih memilih memendamnya serta pada saat anak melakukan suatu
kesalahan justru akan memberinya nasehat dan tak segan membantunya untuk
memperbaiki bersama. Emosional dan karakter orang tua ini lah yang akan
menciptakan kepribadian anaknya untuk lebih terbuka, jujur, berani gagal dan
mencoba, serta anak akan lebih menghargai setiap perbedaan pendapat.
4. Jumlah
Anggota Keluarga
Jumlah anggota yang dimiliki keluarga
akan mempengaruhi pola asuh yang diterapkan orang tua. Semakin banyak jumlah
anggota dalam keluarga, maka ada kecenderungan bahwa orang tua tidak dapat menerapkan
pola pengasuhan secara maksimal pada anak karena perhatian dan waktunya terbagi
antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Dari beberapa penelitian dan
wawancara mengenai program negara yaitu Keluarga Berencana disuatu desa mendapatkan
hasil banyaknya anak dalam keluarga, berdampak negatif pada pola asuh orang
tua. Meskipun orang tua sudah berusaha untuk perhatian dan memahami
anak-anaknya. Akan tetapi, pasti ada salah satu anak tersebut yang memiliki
sikap menyimpang dan berperilaku buruk, hal ini disebabkan adanya kesulitan
dari orang tua dalam membagi waktu dan kasih sayang yang ditunjukkan pada anak
seperi merasa cemburu, berkelahi, egoisme dan Individual.
Itulah 4 Faktor besar dalam keluarga yang memperngaruhi Kepribadian Anak, banyak sekali dampak yang terjadi jika pada 4
faktor besar ini terjadi dalam suatu keluarga. Semua orang tua berharap anak-anak
mereka dapat berhasil dan menjadi orang yang berguna bagi semua orang, Namun
sayang terkadang beberapa orang tua melupakan faktor-faktor besar dalam
kerangka keluarga dimana akan berdampak pada semua keturunan-keturunannya
kelak. Baiklah, semoga kamu dapat memahami pentingnya mengambil tindakan setiap
apa yang kita lakukan sehingga tidak akan berdampak secara terus menerus pada
anak cucu kita.
Tidak ada komentar untuk "4 Faktor Besar dari Keluarga yang Mempengaruhi Kepribadian Anak"
Posting Komentar